” Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” (QS. 36. Yaasin: 65)
Di antara ni’mat Allah yang besar kepada manusia adalah diberikannya tangan dan kaki yang sangat besar manfaat kegunaannya. Di ujung tangan itu ada jari jemari yang memiliki banyak sekali fungsi dan kegunaan. Selain untuk mengambil, meletakkan atau membawa sesuatu bersama telapak tangan jari jemari dapat mengepal, memijit, menggosok, memukul, memilih, meremas, membelai, menopang dan masih banyak lagi yg lainnya.
Firman Allah dalam Surat Yasin ayat 65 tsb mengajarkan pula kepada kita, selain digunakan untuk beraktifitas, jari-jemari di tangan kita juga berfungsi untuk bertasbih kepada ALLAH SWT.
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِى دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ ».
“Barangsiapa yang bertasbih (mengucapkan Subhanallah – pent.) pada setiap selesai sholat sebanyak 33 kali, bertahmid (Alhamdulillah – pent.) sebanyak 33 kali dan bertakbir (mengucapkan Allahu akbar – pent.) sebanyak 33 kali. Sehingga jumlah seluruhnya 99 kali kemudian ia menutupnya dengan kalimat “Laa Ilaaha Illallah Wahdahu Laa Syariika Lahu al Mulku wa Lahu al Hamdu wa Huwa ‘Alaa Kulli Syay’in Qodiir” (artinya : tiada Sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi Nya, milik Nya lah seluruh kerajaan dan bagi Nya lah segala pujian. Dia adalah Dzat Yang Berkuasa/Mampu atas segala sesuatu) akan diampuni kesalahannya walaupun banyaknya sebagaimana buih di lautan” (HR. Muslim No. 597)
Jadi yang disunahkan dalam berdzikir adalah dengan menggunakan jari – jemari tangan :
Abdullah bin Amr ra berkata, “Ra-aytu rasulullahi ya’qidut tasbiiha bi yamiinihi” yang artinya “Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari–jari) tangan kanannya” (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no. 1502 dan Tirmidzi no. 3486)
Bahkan Nabi SAW memerintahkan para sahabat wanita menghitung : Subhaanallah, alhamdulillah dan mensucikan Allah dengan jari–jari, karena jari–jari akan ditanya dan diminta untuk berbicara (pada Hari Kiamat) (Hadits Hasan Riwayat Abu Dawud no 1501 dan At Tirmidzi, dihasankan oleh Imam An Nawai dan Ibnu Hajar Al ‘Asqalani)
***
Wallahu’alam bishowab.
Sumber: Dzikir Pagi Petang, Yazid Abdul Qadir Jawas, Pustaka Imam Asy Syafi’i, Cetakan Pertama, Desember 2004, Hal 47